Fenomena pemanfaatan Information and Communication
Technology (ICT)
dalam pembelajaran di sekolah semakin bergaung. Bahkan dalam kurikulum 2013
yang akan segera berlangsung, ICT memegang peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pada kurikulum 2013 dijelaskan bahwa pembelajaran
menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa dan di mana
saja adalah kelas. Oleh karena itu, pemanfaatan ICT diperlukan dalam rangkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Artinya, tidak menutup kemungkinan di
tahun-tahun yang akan datang, materi, tugas dan ditransfer melalui ICT.
Perkembangan ICT di dunia sangat
cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut tentunya menjadi potensi
yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena teknologi
informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, maka hal
ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak
lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentunya hal tersebut akan menjadi
tantangan besar bagi guru karena dituntut untuk mengerti, memahami,
mengoperasikan, dan
mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.ICT dalam pembelajaran dapat menjadi dua peran, yaitu:
mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran. Di samping itu, guru harus berpikir lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.ICT dalam pembelajaran dapat menjadi dua peran, yaitu:
1. sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash.
2.
sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik
diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan
jawaban tugas, bahkan mencoba dan
melakukan materi pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja. Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis
pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan
tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk
melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya : E-Book, E-Library,
interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-lain.
ICT ini juga digunakan dalam
pembelajaran Matematika. Seperti diketahui bahwa matematika pada dasarnya
memuat ide-ide abstrak. Untuk memahami konsep matematika yang abstrak,
pemvisualisasian sangat penting. Misal, pada pokok bahasan Garis dan Sudut yang diberikan di kelas 7 SMP. Peserta
didik kelas 7 rata-rata berusia 11 – 12 tahun. Menurut Teori Kognitif yang
dikembangkan oleh Jean Peaget, anak pada usia ini berada pada usia operasional
formal, artinya mereka sudah dapat memahami ide-ide abstrak. Tetapi pada
kenyataannya, peserta didik kelas 7 lebih tepat dikatakan berada pada peralihan
ke tahap operasional formal karena mereka umumnya masih sulit memahami ide-ide
abstrak ini. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting perannya dalam
memahami materi Garis dan Sudut, khususnya pada indikator melukis sudut yang
besarnya diketahui, melukis sudut-sudut istimewa dengan jangka, dan membagi
sudut menjadi dua sama besar. Jika membaca indikator ini, peserta didik
dituntut untuk mempunyai kemampuan psikomotorik. Media ICT yang digunakan dapat
berupa slide power point yang dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media ini dapat diulangi
berkali-kali hingga peserta didik mampu menguasai
indikator tersebut.
Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT ,diantana mafaat penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT yaitu:
1. Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari)
2. Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
3. Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa
4. Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia
5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
6. Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
7. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
8. Pembelajaran dapat lebih menarik
9. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
10. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
1. Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari)
2. Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
3. Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa
4. Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia
5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
6. Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
7. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
8. Pembelajaran dapat lebih menarik
9. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
10. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan akhir-akhir ini digalakkan oleh pemerintah dengan memanfaatkan
Information and Communication Technology (ICT). Pemanfaatan ICT ini secara umum
bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan informasi. Di
bawah ini akan di ulas lebih lanjut manfaat ICT dalam pembelajaran matematika,
anatara lain:
1. Pembelajaran
Matematika berbasis TIK Lebih Inovatif
Paradigma pembelajaran matematika yang terbiasa dengan angka, rumus, PR, dan latihan soal yang menjemukan tentu harus diubah menjadi pembelajaran matematika membuat fun dan enjoy. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan multimedia dalam menyampaikan materi yang diselingi berbagai hal unik dari media yang ada. Sebagai contohnya adalah ketika kita ingin menjelaskan materi tentang peluang.Dengan bantuan laptop dan LCD kita bisa menampilkan intermezzo gambar tiga kaos dan dua celana dengan warna yang berbeda dan siswa bisa diajak berpikir tentang berapa kombinasi yang mungkin untuk memakai kostum tersebut. Jadi dengan adanya teknologi pembelajaran matematika lebih inovatif dan membuat siswa mampu memanifestasikan dalam dunia real yang tak terbatas pada symbol matematika semata.
2. Pembelajaran Audio Visual Lebih Efektif
Matematika yang didominasi dengan angka, rumus,
bagan, dan grafik sering membuat siswa sulit menerima materi yang disampaikan
guru. Tetapi hal ini bisa disiasati jika guru mampu memberi warna yang berbeda
dalam penyampainnya, baik sajian audio maupun visualnya. Disinilah peran kecanggihan
teknologi yang dapat membantu pembelajaran matematika lebih cepat dipahami oleh
siswa. Hal ini bisa diterapkan di kelas untuk menjelaskan materi disertai
gambar atau grafik yang bisa dibuat secara langsung lewat program tertentu
diiringi sound atau musik yang bisa bermanfaat bagi siwa dalam menyerap materi
yang disampaikan
3. Siswa Lebih Tertarik
Pembelajaran matematika dengan bantuan TIK akan
membuat siswa lebih tertarik dalam mendalami materi maupun hal-hal lain terkait
dengan materi yang dimpaikan. Para siswa tentu tidak akan jumud dengan buku
sumber dari guru semata, tetapi bisa menggali secara luas dari media internet.
Dimana kita tahu bahwa di internet tentunya memberikan berjuta-juta informasi
tentang matematika serta aplikasinya dalam berbagai bidang kehidupan baik
agama, social, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya.
4.
Matematika
Tidak Terkesan Menjenuhkan
Matematika yang didukung dengan dengan kecanggihan
TIK membuat pembelajaran matematika tidak menjenuhkan. Banyak program komputer
yang bisa menunjang proses pembelajaran matematika seperti SPSS untuk
memudahkan dalam statistika, Mathlab dalam pembuatan grafik trigonometri,
maupun program lain yang berkaitan dengan materi matematika. Program latihan
dan praktik bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas. Program ini menyajikan
masalah, dan siswa merespons dengan cara memilih di antara respons-respons yang
tersedia. Program latihan dan praktik ini digunakan dalam pembelajaran dengan
asumsi bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah atau prosedur telah diajarkan
kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk
meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan, namun harus disesuaikan dengan
tingkat kemampuan siswa dan kebutuhan pembelajaran. Program latihan dan praktik
ini dapat digunakan secara berulang-ulang demi untuk pengembangan keterampilan,
mengingat atau menghafal fakta. Hal semacam ini yang dapat memberikan penguatan
(reinforcement) kepada siswa secara konstan sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna.
5. Menguji Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran matematika
Manfaat terpenting yang diperoleh dari pembelajaran
matematika berbasis TIK adalah para guru matematika akan semakin kreatif dalam
mengemas dan menyajikan matematika menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi
para siswanya. Dan hal inilah yang menjadi PR besar bagi kita selaku mahasiswa
pendidikan matematika untuk memulai menekuninya dengan high spirit agar kelak
memiliki soft skill dalam pembelajan matematika.
Berdasarkan paparan tentang manfaat
dari media ICT yang telah dijelaskan sebelumnya, hal yang perlu dilakukan dalam rangka
pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas ICT untuk
peserta didik dan guru yang memungkinkan mereka berada dalam suatu sistem yang
diharapkan. Di samping itu juga, sekolah mengintegrasikan ICT dalam pendidikan
sekolah melalui kurikulum yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong
tumbuhnya lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen
perubahan di sekolah. Hal yang tak kalah pentingnya adalah
adanya daya saring terhadap kemungkinan dampak negatif dari pemanfaatan ICT
dari semua pihak.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar