Perkembangan
ICT di dunia sangat cepat, dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT tersebut
tentunya merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi
informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas, yang dapat
digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh
ruang dan waktu.
Seiring
dengan perkembangan komputer yang mulai merambah di dunia pendidikan, sehingga
memungkinkan mengembangkan pembelajaran matematika berbantuan komputer. Dengan
kemampuan komputer dalam bentuk multimedia menjadikan komputer dapat mengubah
skenario pembelajaran matematika yang membosankan karena keabstrakannya menjadi
lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dengan hal ini harapannya dapat
menjadi alternatif dalam menyampaikan pelajaran. Berdasarkan hal tersebut
dikembangkan media pembelajaran matematika berbasis ICT (Information and
Communication Technology) untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
memahami konsep dalam matematika yang valid, praktis dan efektif.
Banyak sekali media dilingkungan
sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu
kita pilih. Pemilihan ini penting dalam rangka, agar ketika media pembelajaran
itu kita pilih sebagai alat bantu penyampai pesan benar-benar menjadi alat
bantu yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan perangkat keras dan perangkat lunak,
dukungan koneksi berbasis web (internet) juga sangat diperlukan. Hal ini
memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak
harus selalu bertatap muka secara langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang
tekoneksi dengan jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet ini
seseorang dapat mengakses data apa saja dengan melakukan browsing ke berbagai
penyedia data (server) di berbagai belahan dunia.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang konstruktif
antara lain:
1. kesesuaian
media dengan tujuan pembelajaran
2. kesesuaian
media dengan lingkungan belajar
3. kesesuaian
media dengan karakteristik pembelajaran
4. kemudahan
dan keterlaksanaan pemanfaatan media
5. efisiensi
media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga dan biaya
6. keamanan
bagi pembelajaran
7. kemampuan
media dalam mengaktifkan siswa.
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran
biasanya menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
beserta aplikasinya, seperti: perangkat komputer yang tersambung dengan
jaringan internet, LCD/proyektor, CD pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan
web atau situs-situs tertentu dalam internet.
Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain
dukungan perangkat keras dan perangkat lunak, dukungan koneksi berbasis web
(internet) juga sangat diperlukan. Hal ini memungkinkan para siswa dan guru
melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara
langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang tekoneksi
dengan jaringan internet.
Dengan adanya jaringan internet ini
seseorang dapat mengakses data apa saja dengan melakukan browsing ke berbagai
penyedia data (server) di berbagai belahan dunia. Beberapa fasilitas yang
tersedia melalui jaringan internet yang bermanfaat untuk pengembangan
pembelajaran adalah:
1. pencarian informasi
dengan menggunakan mesin pencari (search engine) termasuk didalamnya layananpengelolaan uploud dan download dokumen. Search engine tersebut diantaranya
google, yahoo, altavista, ask, dsb.
2. layanan
kelompok diskusi dengan menggunakan mailing-list.
3. layanan komunikasi
melalui surat elektronik (email). Dalam perkembangannya, email dipergunakan sebagai pendukung layanan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dsb.
4. layanan
media komunikasi (interaksi) berbasis situs web, seperti blog.
5. ketersediaan
aplikasi/progam yang bersifat freeware (boleh diunduh) untuk media
pembelajaran, seperti Pencarian rumus-rumus Matematika,materi
pembelajaran,contoh soal dll.
Prinsip
pengembangan media menurut William W. Lee dan Diana L. Owens (2004: 162):
a. menyusun
sebuah kerangka dari pengembangan alat, pengembangan spesifikasi, dan standarny;
b. mengembangkan
bagian-bagian dari media yang telah dicocokkan dengan kerangkanya;
c. meninjau dan perbaiki produknya;
d.
mengimplementasikan produk akhirnya.
Entis Sutisna (Rahayu Setyaningsih, 2006:
34-35), menyatakan bahwa langkah untuk mengembangkan program pebelajaran dengan
basis komputer adalah sebagai berikut:
a. perencanaan
awal.
b. menyiapkan
materi.
c. mendesain
paket program pembelajaran; dan
d. memvalidasi
paket program pembelajaran.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar