Minggu, 30 Maret 2014

Karakteristik dan Landasan Media Pembelajaran Matematika


A.   Karakteristik Media Pembelajaran

     Menurut  Arsyad  (2005),  setiap  media  pembelajaran  memiliki  karakteristik  tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media  dari  segi  ekonomisnya,  lingkup  sasaran  yang  dapat  diliput,  dan  kemudahan kontrolnya oleh pemakai  (Sadiman, dkk, 1990). Karakteristik media  juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal  ini Kemp  (1975)  menyatakan,  pengetahuan  mengenai  karakteristik  media  pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Karakteristik media merupakan  dasar  pemilihan  media  yang  disesuaikan  dengan  situasi  belajar  tertentu. (Sadiman, dkk, 1990).

     Ada  tiga  karakteristik  media  berdasarkan  petunjuk  penggunaan  media  pembelajaran untuk  mengantisipasi  kondisi  pembelajaran  di  mana  guru  tidak  mampu  atau  kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran  tersebut adalah:


1. Ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
    melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri  manipulatif,  yaitu  kemampuan  media  untuk  mentransformasi  suatu  obyek,kejadian  atau  proses  dalam  mengatasi masalah  ruang  dan  waktu.  Sebagai  contoh,misalnya proses  larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapatdisajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording).  Atau  sebaliknya,  suatu  kejadian  /  peristiwa  dapat  diperlambat penayangannya  agar  diperoleh  urut-urutan  yang  jelas  dari  kejadian  /  peristiwa
    tersebut.
3. Ciri distributif,  yang menggambarkan  kemampuan media untuk mentransportasikanobyek  atau  kejadian  melalui  ruang,  dan  secara  bersamaan  kejadian  itu  disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.

Karakteristik dari masing-masing media ditinjau dari fungsinya
Ø  Karakteristik media manualpenyampaian pesan lewat simbul-simbul visual:
a.       melibatkan rangsangan indera penglihatan
b.      bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c.       dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja
d.      merupakan ringkasan visual suatu proses,
e.        mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

Ø  Karakteristik media elektronik (microsoft power point/macro media flash):
a.       Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat      presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
b.      Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
Adapun criteria dalam pemilihan media pembelajaran yaitu:
1.      Media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.      Media harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3.      Media harus sesuai dengan strategi pembelajaran/procedural didaktik..
4.      Media harus sesuai dengan pengelompokkan siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa diri – ciri media pembelajaran:
1.  Media dapat merekam dan merekonstruksi peristiwa.
2.  Media  dapat  memanipulasi  waktu,  tempat,  dan  dimensi  fisik  obyek  yang
    dipelajari.
3.  Media  dapat  mendistribusikan  pengalaman  belajar  dalam  berbagai  setting
     lingkungan.


B.     LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Daryanto dalam bukunya Media Pembelajaran ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, tekhnologis, dan empiris.
1.      Landasan Filosofis
Didalam landasan filosofis ini terdapat suatu pandangan bahwa “dengan digunakannya berbagai jenis media hasil tekhnologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi”. Tetapi pendapat tersebut mendapatkan suatu sanggahan bahwa dengan adanya berbagai media pembelajaran, siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya dan diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.
2.       Landasan Psikologis
Landasan psikologis sangat penting dipertimbangkan dalam penggunaan media pebelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakn secara optimal agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Daryanto adalah:
a.                     Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memberikan      kejelasan objek yang diamatinya.
b.      Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat konkrit, ada beberapa pendapat dari beberapa ahli, diantaranya:
1.   Menurut Jerome Bruner, ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial atau gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Menurut Bruner, hal tersebut berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
2.  Menurut Charles F. Haban, nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak.
3.      Menurut Edgar Dale, tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar digambarkan sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan kedalam symbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan symbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding). Cara pengolahan pesan oleh guru dan murid dapat digambarkan sebagai berikut:

Pesan diproduksi dengan:
pesan dicerna dan diinterpretasi dengan:
Berbicara, menyanyi, memainkan alat musik, dsb.
Memvisualisasikan melelui film, foto, lukisan, gambar, model, patung, grafik, kartun, gerakan nonverbal

Menulis atau mengarang
<      > Mendengar
 <      > Mengamati


 <       > Membaca
  
Menurut Daryanto (2010:13) kemampuan daya serap manusia dari pengguna alat indra adalah sebagai berikut:
· Penglihatan 82%
· Pendengaran 11%
· Penciuman 1%
· Pencecapan 2.5%
· Perabaan 3.5%
         
  3.         Landasan Tekhnologis
Tekhnologi pembelajaran atau tekhnologi pendidikan (instructional technology/educational technology) menurut Daryanto (2010:14) adalah teori dan praktik perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, serta penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, tekhnologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.Teknologi pendidikan menurut AECT (Association for Educational Communication and Technology) adalah:
Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek dan terpadu (terintegrasi) yang melibatkan manusia, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Landasan teknologi ini sangat dibutuhkan, terutama untuk memecahkan persoalan belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik) dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara optimal. Pemecahan masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang atau manusia, bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan.
Dari komponen-komponen sumber belajar dalam kawasan teknologi diatas, dua diantaranya adalah bahan dan peralatan. Walaupun tidak secara langsung media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media.
4.      Landasan Empiris
Menurut sukiman dalam bukunya pengembangan media pembelajaran, agar proses belajar dapat efektif perlu juga disesuaikan dengan tipe atau gaya belajar peserta didik. Gaya belajar adalah kecenderungan orang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar. Secara umum ada tiga macam gaya belajar, yaitu:
1.   Visual, yaitu belajar melalui apa yang dilihat. Ciri-ciri gaya visual adalah teliti terhadap yang detail, mengingat dengan mudah apa yang dilihat, mempunyai masalah dengan instruksi lisan, tidak mudah terganggu dengan suara gaduh, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca dari pada dibacakan, lebih suka metode demonstrasi dari pada ceramah, bila menyampaikan gagasan sulit memilih kata, rapih dan teratur, dan penampilan sangat penting.
2.      Auditorial, yaitu belajar melalui apa yang didengar. Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah bicara pada diri sendiri saat bekerja, konsentrasi mudah terganggu oleh suara ribut, senang bersuara keras ketika membaca, sulit menulis tapi mudah bercerita, pembicara yang fasih, sulit belajar dalam suasana bising, lebih suka musik dari pada lukisan, bicara dalam irama yang terpola, lebih suka gurauan lisan dari pada membaca buku humor, dan mudah menirukan nada, irama dan warna suara.
3.    Kinestetik, yaitu belajar lewat gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk mendapat perhatian, banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisik, menggunakan jari sebagai penunjuk dalam membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak bisa diam dalam waktu lama, menyukai permainan yang menyibukkan, selalu ingin melakukan sesuatu, dan tidak mudah mengingat letak geografis.
Berdasakan landasan rasional empiris tersebut, pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru. Akan tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, materi pelajaran, dan media itu sendiri.

Sumber:
Arsyad, Azhar. Ed. Revisi. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Rahman,  Ali..  http://maoapaadadisini.blogspot.com/2011/10/karakteristik-media- pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar